ACNE PEELING
26 Agustus 2017Apa itu Acne Peeling?
Selain suntik jerawat, peeling (piling) jerawat juga saya sering dengar dari pasien2 saya. "Saya baru kemarin dipiling dok. Wajah saya jadi tambah rusak!". Begitu saya sering dengar. "Jerawat saya jadi tambah merah2 abis dipiling dok!" . Dan masih banyak lagi komen atau komplen setelah di peeling.
Sebenarnya peeling bukan termasuk standar baku penanganan jerawat. Di banyak panduan penanganan jerawat seperti milik Perhimpunan dokter2 kulit AAD Amerika dan DDG Jerman tidak ada pilihan peeling dalam poin penatalaksanaan jerawat. Jadi bila tetap dilakukan maka akan menjadi tanggung jawab dokter pribadi. Saya sendiri memang melakukan peeling tapi hanya pada indikasi2 tertentu saja.
Peeling dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan bebas menjadi "pengupasan" kulit. Gunanya untuk "mengupas" lapisan kulit. Tebal lapisan kulit yg dikupas bisa berbagai macam. Bisa tebal atau tipis. Ada dua cara pengelupasan. Yang pertama dengan cara kimiawi dan fisik atau mekanik. Cara kimiawi biasanya memakai bahan2 kimia sedangkan mekanik dengan alat.
Karena jelas2 tujuannya untuk mengupas kulit maka sudah pasti peeling tidak bisa dijadikan obat jerawat. Peeling hanya berguna sebagai pembantu pengobatan. Peran ke dua peeling adalah dalam penanganan bekas jerawat. Semisal ada bekas hitam akibat jerawat maka peeling dapat dipakai bila pemakaian krim2 topikal gagal.
Jadi amat salah sekali bila seorang pasien jerawat yang masih merah meradang langsung di peeling. Inilah salah satu dari beberapa kesalahan yang saya perhatikan dilakukan oleh oknum2 tidak kompeten. Mereka ini karena dasar ilmu, skill dan pengalamannya masih minim ya jelas asal saja bertindak.
Selain jerawat akut di peeling, kesalahan lainnya adalah waktu peeling yang tidak diperhatikan. Peeling sebaiknya dilakukan dengan jeda minimal sebulan. Dengan tujuan menunggu lapisan kulit tumbuh normal kembali. Ini amat penting terutama bila pengupasan dilakukan amat dalam.
Kesalahan yang paling fatal yang pernah saya dengar adalah peeling dilakukan oleh tenaga bukan dokter. Peeling harus dilakukan oleh seorang dokter. Lebih spesifik lagi dokter itu adalah dokter spesialis kulit. Bila bukan dokter kulit maka dokter tersebut sudah bersertifikat kompetensi yang diakui oleh pemerintah.
Seperti saya bilang di atas saya memang melakukan peeling. Saya sendiri yg melakukan. Bukan dokter lain atau perawat. Tapi saya lakukan pada indikasi2 tertentu. Contohnya pada flek hitam bekas jerawat. Flek hitam akibat jerawat biasanya tak membekas terlalu dalam jadi pasti hilang. Peeling tak pernah saya lakukan pada jerawat. Karena memang tidak boleh. Sesuai definisi jerawat berarti masih ada radang aktif jadi kulit masih merah merona karena inflamasi. Sedangkan risiko peeling adalah kulit wajah jadi memerah. Makanya sangat tidak tepat dilakukan peeling. Wajah malah jadi tambah merah dan radang jadi tambah hebat.
Saya masih bingung bila ada dokter yang bilang jerawat itu harus di peeling. Mungkin bayangan mereka jerawat itu cuma "nempel" di kulit jadi bisa "dikupas" begitu saja biar hilang. Memang imajinasi yang brilian tapi salah besar. Jerawat itu adalah suatu penyakit pada kelenjar minyak wajah. Posisi kelenjar itu cukup dalam di kulit. Tidak mungkin dikupas begitu saja.
Peeling bukan pilihan untuk mengobati jerawat. Bahkan dilarang bila jerawat masih meradang akut. Pemakaian peeling cuma bisa dipakai untuk menghilangkan bekas jerawat. Itupun sebagai salah satu pilihan. Bukan satu2 nya pilihan.
Baca juga
STOP DOKTER HOAX!
KOSMETIK HOAX